Aksi nyata topik 1 : pembelajaran untuk setting pendidikan inklusif

 #GBBUDL #gtkdikmendiksus #kemdikbudristekdikti Aksi Nyata topik 1.  Pembelajaran untuk setting pendidikan inklusif. Selamat malam rekan – rekan, Bapak/Ibu Guru Hebat, dan wali siswa semua. dalam rangka memenuhi tahapan penyelesaian Bimtek Universal Design for Learning yang diselenggarakan oleh Kemdikbudristekdikti, izinkan saya membagikan pemahaman mengenai materi Konsep Dasar Pendidikan Inklusif. Apakah Bapak/Ibu atau teman - teman pernah mendengar istilah "inklusif"?.  Inklusif, atau inclusion dalam bahasa Inggris, adalah sikap mengajak masuk atau mengikutsertakan. Inklusif juga bisa memiliki arti memahami sesuai sudut pandang orang atau kelompok lain dengan latar belakang yang berbeda-beda. Lalu apa korelasi antara inklusif dengan dunia pendidikan kita? Dewasa ini sering terdengar instilah pendidikan inklusif atau pembelajaran setting pendidikan inklusif. Apa maksudnya? Pendidikan inklusif adalah pendidikan yang tidak membedakan kondisi peserta didik. Kita tentu pernah me

contoh SAK praktika komunitas

SATUAN ACARA KEGIATAN
PELATIHAN KETERAMPILAN DAUR ULANG SAMPAH KERING
DI  RW .. KELURAHAN ..... KECAMATAN .......
 SURABAYA

 (untuk gambar diisi logo institusi y bukan gambar seperti diatas)


Oleh :
POKJA KESLING



PROGRAM STUDI PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
SURABAYA
2011






HALAMAN PENGESAHAN
SATUAN ACARA KEGIATAN
PELATIHAN KETERAMPILAN DAUR ULANG SAMPAH KERING DI RW .... KELURAHAN ... KECAMATAN ... SURABAYA




OLEH :
POKJA KESLING

                                                                         Surabaya, 18 Juni 2012
                                                                                                                                                                     Mengetahui,
                                                           
Ketua Panitia Kegiatan                        Ketua Pokja KESLING Mahasiswa



(Qurotul A’yun, S.Kep)                                      (Erri  Alrianto. S,Kep)

                                                Pembimbing Institusi,


                                                (.................................)




SATUAN ACARA KEGIATAN
PELATIHAN KETERAMPILAN  DAUR ULANG SAMPAH KERING
DI RW V KELURAHAN BULAK KECAMATAN BULAK
SURABAYA

Topik               : Pelatihan keterampilan  daur  ulang sampah kering
Sasaran            : Ibu-ibu RW ... dan RW.... Kelurahan ..... Kecamatan  ........
Tempat            : Balai RW .... Kelurahan  ....... Kecamatan  ........
Hari/Tanggal   : jum’at, 06 Juli 2012
Waktu             :9o menit

A.    Pendahuluan
Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia. Setiap aktifitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Jumlah atau volume serta jenis sampah sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang/material yang digunakan sehari-hari.
Berdasarkan kamus istilah lingkungan (1994), "Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan".
Kegiatan daur ulang sebagai upaya untuk memanfaatkan kembali anek barang limbah bekas pada dekade terakhir ini sudah selayaknya untuk terus di kembangkan ternyata banyak manfaat yang bisa diperoleh dari hasil kegiatan tersebut.
Selain utnuk mengurangi pencemaran pad suatu lingkungan yang bersih, kegiatan daur ulang terhadap beberapa limbah, terutama kertas – kertas yang sudah tak terpakai dan sering berserakan di tempat sampah, ternyata dapat memunculkan kreativitas baru yang positif bagi insan – insan yang kreatif. Yaitu dengan mendatagunakan produk yang telah terbuang tersebut menjadi benda yang lebih berguna

B.     Tujuan
1.      Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilaksanakannya pelatihan keterampilan daur ulang sampah kering tersebut, maka diharapkan dapat membantu menciptakan lingkungan masyarakat yang bersih dan sehat serta dapat meningkatkan peran serta aktif masyarakat dalam menjaga kesehatan lingkungan dengan cara memanfaatkan sampah sekitar untuk di daur ulang menjadi kerajinan tangan.
2.      Tujuan instruksional khusus
a.       Sebagai salah satu bentuk pengabdian mahasiswa sesuai dengan ajaran tri dharma perguruan tinggi.
b.      Sebagai salah satu bentuk implementasi keperawatan sesuai dengan kesepakatan antara mahasiswa dengan masyarakat.
c.       Sebagai salah satu upaya meningkatkan kesadaran dan peran serta aktif asyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
d.      Sebagai salah satu upaya menciptakan kebersihan lingkungan dalam usaha meningkatkan kesehatan lingkungan di wilayah kelurahan bulak.
e.       Melatih masyarakat untuk bisa mengasah kreatifitas dengan memanfaatkan sampah di sekitar lingkungan.
f.       Mengajarkan masyarakat untuk bisa mamilah dan memilih sampah yang masih bisa di manfaatkan
C.    Metode
1.      Ceramah
2.      Demonstrasi
D.    Media
1.      Sarana dan prasarana untuk melakukan pelatihan keterampilan daur ulang sampah kering
2.      LCD
E.     Kriteria Evaluasi
1.      Evaluasi Struktur
a.       Warga datang di tempat pertemuan dengan perwakilan 25 orang tiap RW.
b.      Undangan sebanyak 50 warga
c.       Tempat pertemuan di Balai RW..... kelurahan ........
d.      Pertemuan dilaksanakan pada pukul 19.00 wib
2.      Evaluasi proses
a.       Kegiatanberjalan dengan tertib dan lancar
b.      95% undangan mampu membuat keterampilan sesuai arahan.
c.       50% undangan dapat memanfaatkan sampah kering disekitar
3.      Evaluasi Hasil
Masyarakat dapat berperan serta secara aktif dalam memanfaatkan sampah kering di sekitar lingkungannya

F.     Kegiatan
No.
Waktu
Kegiatan penyuluh
Kegiatan peserta
1.
10 menit
a.       Salam pembuka
b.      Perkenalan
Mendengarkan

2
70 menit
a.       Demonstrasi oleh fasilitator
b.      Mendampingi undangan untuk membuat keterampilan
a.       Memperhatikan
b.      Kerjasama
3.
10 Menit
Terminasi :
a.       Istirahat
b.      Mengucapkan terima kasih atas partisipasinya sekaligus menutup acara
c.       Mengucapkan salam penutup

a.       Mendengarkan
b.      Menjawab salam


Setting Tempat
(kalau untuk setting tempat tergantung selera y)


Keterangan :
Pembawa Acara



:
Penyaji
:


Fasilitator




:

Observer



:



Peserta



:


Peraga



:


Meja



:


LCD
:


 (keterangan untuk gambarnya disesuaikan dengan gambar setting tempat y)
G.    Pengorganisasian
Susunan Panitia
Ketua dan penyaji   Qurotul a’yun  S.kep
Koordinator            Oktavia Ayu Wardhani S.kep
Demonstrator          : Yuana Arianty  S.Kep
Observer                 Nofrida Puspita  S.Kep                                                       
                                : Wiwin Kusuma S.Kep
Sekretaris                Lisa Anggraini S.Kep
Bendahara               Endang Sayekti S.Kep
Moderator               : Intan Puspita Sari S.Kep
Sie humas                : Fitriani S.Kep         
                                : Ttrisula W. S, Kep  
Fasilitator                : Zahrotul mauludiyah S.Kep
                                : Elok  faikhatulS.Kep
                                : Indrawati S.Kep
                                : Debora desy M. S.Kep
Sie dokumentasi     : Shinta rizkhi  S.Kep
Sie Perlengkapan    : Ghora Meirza Putra  S.Kep
                                : Erri arianto S.Kep
                                : Dedy irawandi S.Kep
                                : Ahmad Haidar R S.Kep
H.    Materi Pelatihan
1.      Origami dari kertas bekas
a.       Alat dan bahan
1)      Kertas bekas (koran, majalah, brosur,kemasan susu, dll)
2)      Penggaris
3)      Gunting
4)      Lem
5)      Asesoris
b.      Cara membuat lipatan
1)      Gunting kertas dengan panjang =   2 x lebar
2)      Khusus untuk kertas yang tebal tidak perlu dilipat menjadi dua
3)      Lipat kartu kertas menjadi dua sam sisi
4)      Tentukan garis tengahnya dengan melipat menjadi dua bagian
5)      Buka lipatan. Selanjutnya lipat sisi kanan ke arah garis tengah
6)      Demikian pula lipat sisi sebaliknya
7)      Rapikan dan pastikan kedua sisi sama panjang
8)      Balik lipatan, sisa kertas dilipat ke arah dalam
9)      Demikian pula sisi sebaliknya hingga potongan kertas membentuk bangun segi empat
10)  Tangkupkan ke arah sisi depannya
11)  Membemtuk bangun segi tiga sama kaki
12)  Lipat kembali hingga menjadi segitiga siku berkantung
13)  Hasil lipatan siap di rangkai
c.       Cara merangkai lipatan
1)      Ambil dua lipatan kertas
2)      Hubungkan dengan satu lipatan kertas di atasnya pad salah satu kaki
3)      Berikutnya pengerjaan sama dengan menambahkan satu lipatan
4)      Tambahkan satu lupatan kertas diatasnya
5)      Tambahkan satu lipatan sebagai pengunci agar rangkaian tidak terburai
6)      Jika ada penguncinya, anda tidak perlu khawatir susuan akan terlepas
7)      Jika telah dikunci, ytangan beabsa bergerak
8)      Setiap dua lipatan akan dikunci oleh satu lipatan
9)      Lakukan seterusnya sesuai pola
10)  Bentuk rangkaian bulat dengan mebhubungkan awal dan akhir rangkaian
11)  Saat rangkaian dasar hampir selesai, usahakan sedemikian rupa hingga bentuk dasar menyerupai cawan
12)  Berikutnya tambahkan lipatan – lipatan kertas di atasnya.
2.      Asesoris ruangan dari botol bekas
a.       Alat dan bahan
1)      Botol bekas
2)      Gunting
3)      Benang (senar, benang jahit atau benang wool)
4)      Jarum jahit
b.      Cara membuat
1)      Potong botol bekas membentuk pola sesuai keinginan
2)      Rangkai pola tersebut dengan benang
3)      Panjang benaang 120 cm
4)      Jarak 1 pola ke pola lain 10 cm
3.      Bunga dari bungkus kemasan
c.       Alat dan bahan
1)      Bungkus kemasan bekas (chiki, sabun cuci, mie instan, dll)
2)      Gunting
3)      Isolasi
4)      Kertas
5)      Botol bekas
6)      Sedotan
d.      Cara membuat
1)      Potong botol bekas dengan ukuran sesuai keinginan sebagai vas bunga
2)      Ambil bungkus kemasan bekas
3)      Gunting bagian perekatan sehingga kita mendapatkan 1 lembar bungkus kemasan
4)      Lipat menjadi dua
5)      Gunting membentuk suwir – suwiran, tapi jangan sampai putus
6)      Kemudian gulung potongan tersebut sehingga membentuk bunga dan rekatkan memakai isolasi
7)      Masukkan bunga tersebut ke dalam sedotan sebagai tangkainya
8)      Ambil kertas dan guting membentuk daun
9)      Tempelkan daun ke sedotan (tangkai) dan tempelkan menggunakan isolasi
10)  Masukkan rangkaian bunga ke vas bunga
11)  Isi vas dengan kelereng atau batu – batu kecil.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

contoh kasus asuhan keperawatan dengan pasien gangguan kebutuhan cairan dan elektrolit

PRE TEST ANATOMI SISTEM KAKRDIOVASKULER kelas X Asisten Keperawatan

Model konseptual keperawatan sister calista roy