Aksi nyata topik 1 : pembelajaran untuk setting pendidikan inklusif

 #GBBUDL #gtkdikmendiksus #kemdikbudristekdikti Aksi Nyata topik 1.  Pembelajaran untuk setting pendidikan inklusif. Selamat malam rekan – rekan, Bapak/Ibu Guru Hebat, dan wali siswa semua. dalam rangka memenuhi tahapan penyelesaian Bimtek Universal Design for Learning yang diselenggarakan oleh Kemdikbudristekdikti, izinkan saya membagikan pemahaman mengenai materi Konsep Dasar Pendidikan Inklusif. Apakah Bapak/Ibu atau teman - teman pernah mendengar istilah "inklusif"?.  Inklusif, atau inclusion dalam bahasa Inggris, adalah sikap mengajak masuk atau mengikutsertakan. Inklusif juga bisa memiliki arti memahami sesuai sudut pandang orang atau kelompok lain dengan latar belakang yang berbeda-beda. Lalu apa korelasi antara inklusif dengan dunia pendidikan kita? Dewasa ini sering terdengar instilah pendidikan inklusif atau pembelajaran setting pendidikan inklusif. Apa maksudnya? Pendidikan inklusif adalah pendidikan yang tidak membedakan kondisi peserta didik. Kita tentu pernah me

KONSEP MANUSIA


Manusia sebagai mahluk holistic
Holistik à berarti keseluruhan / utuh

                                                       PSYCHOLOGIC
          
                                    SPIRITUAL


                 BIOLOGIC                                  SOCIOLOGIC


A MODEL OF THE COMPONENTS OF THE HOLISTIC PERSON

BIOLOGIC
-          Manusia merupakan suatu susunan system organ tubuh
-          Mempunyai kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya
-          Tidak terlepas dari hukum alam dilahirkan berkembang à mati

PSIKOLOGIK
-          Manusia mempunyai struktur kepribadian
-          Tingkah laku  sebagai manifestasi dari kejiwaan
-          Mempunyai daya fikir dan kecerdasan
-          Mempunyai kebutuhan psikologi agar pribadi dapat berkembang

SOSIAL
-          Manusia perlu hidup bersama orang lain dan saling kerja sama untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidupnya
-          Dipengaruhi oleh kebudayaan
-          Dipengaruhi dan beradaptasi dengan lingkungan social
-          Dituntut untuk bertingkah laku sesuai dengan harapan dan norma yang ada

SPIRITUAL
-          Mempunyai keyakinan / mengaku adanya Tuhan
-          Memiliki  pandangan hidup , dorongan hidup yang sejalan dengan sifat religius yang dianutnya
Teori Holistik à Seluruh organisme hidup saling berinteraksi

Adanya gangguan pada satu bagian akan  mempengaruhi bagian yang lain

Jika mempelajari satu bagian dari manusia harus mempertimbangkan bagaimana bagian tersebut berhubungan dengan bagian yang lain

PERAWAT

Harus  mempertimbangkan interaksi individu dengan lingkungan eksternal

I.                   Manusia sebagai system


Sistem terdiri dari :
-          Unsur - unsur  { kompenen , elemen ,sub system }
-          Batasan
-          Tujuan

Manusia sebagai system terbuka  yang terdiri dari berbagai sub system yang saling berhubungan secara terintegrasi untuk menjadi satu total system

-          Komponen Biologik à anatomi tubuh
-          Komponen Psikologik à kejiwaan
-          Komponen Spiritual à Kepercayaan agama
-          Komponen Sosial à lingkungan

Manusia sebagai system adaptif

Adaptasi à  Proses perubahan yang menyertai individu dalam berespon terhadap    perubahan  lingkungan mempengaruhi integritas atau keutuhan
                     Lingkungan : seluruh kondisi keadaan sekitar yang mempengaruhi perkembangan organisme atau kelompok organisme

4 Tingkatan dan respon fisiologik untuk memudahkan adaptasi
-          Respon takut { mekanisme bertarung }
-          Respon inflamasi
-          Respon stress dan respon sensori
Roy { 1976 } à Prilaku adaptif merupakan perilaku individu secara utuh

                           Beradaptasi dan menangani rangsang lingkungan

Manusia sebagai system personal, interpersonal dan social

King { 1976 } : 3 dinamik system interaksi dalam konsep manusia


  Individu                      Keluarga                        Masyarakat
{ system personal }   { system interpersonal } { Sistem social }


Perawat harus me          Perawat harus me         Perawat harus mengerti tentang
 ngerti  tentang               ngerti tentang               Konsep : 
Konsep :                         Konsep                         - organisasi
-          Self                    - interaksi                      - power
-          Persepsi             - peran                           - otoritas
-          tumbuh              - komunikasi                 - pengambilan keputusan
kembang

A.                Kebutuhan dasar manusia


King à Perubahan energi didalam maupun diluar organisme yang ditujukan melalui respon perilaku terhadap situasi kejadian dan orang

Roy à Kebutuhan individu yang menstimulasi respon untuk mempertahankan integritas

Abraham Maslow { 1970 } mengembangkan teori  KDM :
                Hirarki kebutuhan manusia

Kebutuhan pada satu tingkat harus terpenuhi sebelum beralih ke tingkat berikutnya

5 Kategori kebutuhan dasar manusia menurut Maslow :
1.      Kebutuhan fisiologis  { Physiologic needs }
2.      Kebutuhan rasa aman dan perlindungan { safety and security needs }
3.      Kebutuhan rasa cinta, memiliki dan dimiliki { love and belonging needs }
4.      Kebutuhan harga diri { self-esteem needs }
5.      Kebutuhan perwujudan diri { need for self actualization }

5 Kategori kebutuhan manusia

Self actualization

Self estee
Love a belonging

Safety and security

Physiologic






Dr Abraham Maslow

Kebutuhan Fisiologis
-          Oksigen dan pertukaran gas
-          Cairan
-          Makanan
-          Eliminasi
-          Istirahat dan tidur
-          Aktifitas
-          Keseimbangan temperatur tubuh
-          Sex

Kebutuhan rasa aman { aspek fisik dan psikologi }
-          Kebutuhan akan perlindungan dari udara, dingin, panas, kecelakaan, infeksi
-          Bebas dari ketakutan, kecemasan


Kebutuhan rasa cinta, memiliki, dan dimiliki
-          Memberi dan menerima kasih sayang, kehangatan, persahahatan
-          Mendapat tempat dalam keluarga dan kelompok social

Kebutuhan harga diri
-          Perasaan tidak tergantung, kompeten, respek terhadap diri sendiri dan orang lain

Kebutuhan perwujudan diri
-          Dapat mengenal diri dengan baik tidak emosional, punya dedikasi tinggi, kreatif, percaya diri dan sebagainya

Karakteristik kebutuhan dasar manusia :
1.         Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama dimana setiap kebutuhan dimodifikasi sesuai dengan kultur.
2.         Seseorang memenuhi kebutuhannya sesuai prioritas.
3.         Walaupun kebutuhan umumnya harus dipenuhi, beberapa kebutuhan dapat ditunda.
4.         Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan menghasilkan ketidakseimbangan hemeostatik yaitu sakit.
5.         Kebutuhan dapat membuat seseorang berfikir dan bergerak untuk memenuhi rangsang internal dan eksternal.
6.         Seseorang dapat merasakan adanya kebutuhan dapat berespon dengan berbagai cara.
7.         Kebutuhan saling berkaitan beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi akan mempengaruhi kebutuhan lainnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan :
1.         Penyakit
Berhubungan dengan kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan

Perawat dapat membantu pasien untuk memenuhi kebutuhan pada setiap saat

2.         Hubungan yang berarti
Keluarga, support person

Perawat dapat membina hubungan yang berarti dengan pasien
Dapat membantu pasien menyadari kebutuha mereka dan mengembangkan cara yang sehat untuk memenuhi kebutuhan

3.         Konsep diri
Mempunyai kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan dan juga kesadarannya apakah kebutuhan tepenuhi atau tidak.

Orang yang merasa dirinya baik, mudah untuk berubah, mengenal kebutuhan dan mengembangkan cara yang sehat untuk memenuhi kebutuhan.

4.         Tahap perkembangan

a)                              Erikson : jika individu dapat membina hubungan intimacy, maka kebutuhan cinta dan  rasa memiliki terpenuhi.


b)                  Maslow :   kebutuhan aktualisasi dirinya utuh mempunyai karakteristik sebagai berikut :


1.         Realistik, melihat kehidupan secara penuh dan objektif, tentang apa yang diobservasinya.
2.         Cepat menyesuaikan diri dengan orang lain.
3.         Mempunyai persepsi yang tinggi dan tegas.
4.         Mempunyai dugaan yang benar terhadap sesuatu kebenaran dan kesalahan.
5.         Sering / selalu akurat dalam memprediksi kejadaian yang akan dating.
6.         Mengerti seni, musik, politik dan filosofi.
7.         Rendah hati, mendengar orang lain dengan penuh perhatian.
8.         Mempunyai dedikasi untuk bekerja sama, bertugas dari tempat kerja.
9.         Berkreatifitas, fleksibel, spontan, berani dan sudi mengakui kesalahan.
10.     Terbuka ide-ide baru.
11.     Percaya diri dan menghargai diri.
12.     Konfliks diri yang rendah, kepribadian yang interaksi.
13.     Menghargai diri sendiri, tidak membutuhkan kemasyura, mempunyai perasaan kontrol terhadap diri sendiri.
14.     Kemandirian tinggi, mempunyai hasrat privacy.
15.     Dapat tampil, tidak mengecilkan diri, objektif dan tidak memihak.
16.     Bersahabat, menyayangi dan lebih banyak menentukan dilingkungannya.
17.     Dapat mengambil keputusan apabila ada pertentangan pendapat.
18.     Berfokus pada masalah { problem centred } tidak berfokus pada pribadi.
19.     Menerima dunianya apa adanya.

Kesimpulan :
-          Tidak semua manusia terpenuhi kebutuhan aktualisasi diri secara utuh.
-          Maskow tidak percaya bahwa inteligensia akan memnuhi kebutuhan aktualisasi diri.
-          Maslow mempelajari bahwa aktualisasi diri dihasilkan karena kematangan.

Seseorang terpenuhi aktualisasi diri akan
-          Mungkin tidak selalu berbahagia.
-          Sukses dan menyesuaikan diri dengan baik.
-          Pernah merasa ragu-ragu.
-          Merasakan kegagalan dan takut.
-          Mempunyai kemampuan berjanji secara positif mengenai ketakutan, kegagalan, kelemahan.
Richard Kohsh { 1977 } à mengadaptir hirarki Maslow dan membenarkan kategori kebutuhan diantara kebutuhan fisiologis dan kebutuhan rasa aman mencakup sex, aktifitas, eksplorasi, manipulasi, novelty.
R. Kosh menegaskan :
-          Kebutuhan anak-anak untuk mengeksplorasi
-          Manipulasi lingkungan untuk meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan secara optimal.

Karakteristik kebutuhan dasar :
1.Semua manusia mempunyai kebutuhan dasar yang sama
-          Kebutuhan perseorang akan dimodifikasi sesuai kultur.
-          Persepsi terhadap kebutuhan bervariasi tergantung kemampuan belajar dan stndard kebudayaan.
2.Manusia memenuhi kebutuhan dasar mereka tergantung kepada prioritasnya.
3.Kebutuhan dasar secara umum harus dipenuhi, beberapa kebutuhan dapat ditunda.
4.Kelemahan dalam mendapatkan kebutuhan satu atau lebih dapat menimbulkan homeostasis   imbalance, tidak dapat terpenuhi sakit.  
5.Kebutuhan dapat ditimbulkan oleh berbagai rangsangan eksternal / internal
   Internal à rasa lapar à membuat seseorang berfikir tentang makanan.
   Eksternal à bentuk kue yang menarik.
6.Seseorang yang merasakan kebutuhannya dapat menanggapi berbagai cara untuk mendapatkannya. Memilik respon, sebagian besar tergantung kepada pengalaman belajar, nilai, budaya.
7.Kebutuhan-kebutuhan saling berinteraksi, beberapa kebutuhan tidak terpenuhi akan mempengaruhi kebutuhan lain.


KONSEP SEHAT - SAKIT

Definisi
Sehat { WHO }
                         Suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan social serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.

Mengandung 3 karakteristik
  1. Mereflesikan perhatian pada individu sebagai manusia.
  2. Memandang sehat dalam konteks lingkungan insternal dan eksternal.
  3. Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif.

PRESIDENTS COMISSION ON HEALTH NEED OF NATION STATED [1953]
Sehat bukan merupakan suatu kondisi, tetapi merupakan penyesuaian, bukan merupakan suatu keadaan tetapi merupakan proses.
Proses adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka tetapi terhadap lingkungan sosialnya.

DEFINISI SEHAT [ KEPERAWATAN ]
Pender { 1982 }
Sehat adalah aktualisasi { perwujudan } yang diperoleh individu melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain. Perilaku yang sesuai dengan tujuan perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas structural.
Definisi sehat menurut Pender mencakup stabilitas dan aktualisasi.

Payne {1983}
Sehat adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri {self- care resources } yang
                     menjamin tidakan untuk perawatan diri {self care actions} secara adekuat.
Self care recources mencakup pengetahuan, ketrampilan dan sikap.
Self care actions perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan untuk memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan fungsi fisik, psikososial dan spiritual.

Definisi sehat menurut perseorangan pengertian dan gambaran seseorang tentang sehat sangat bervariasi : persepsi.
Faktor yang mempengaruhi diri seseorang tentang sehat :
1. Status perkembangan
    Kemampuan mengerti tentang keadaan sehat dan kemampuan berespon terhadap perubahan
    dalam kesehatan dikaitkan dengan usia.
    Contoh : bayi dapat merasakan sakit, tetapi tak dapat mengungkapkan dan mengatasi.
Pengetahuan perawat tentang status perkembangan individu memudahkan untuk melaksanakan pengkajian terhadap individu dan membantu, mengantisipasi perilaku-perilaku selanjutnya.

2. Pengaruh social dan kultural
   Masing-masing kultur punya pandangan yang sehat diturunkan dari orangtua à anak
   Contoh : cina à sehat adalah keseimbangan antara yin dan yang
                  Sosek {ekonomi rendah}, flu sesuatu yang biasa, merasa sakit.

3. Pengalaman masa lalu 
   Seseorang dapat mempertimbangkan adanya rasa nyeri/sakit atau disfungsi {tidak
   berfungsi} keadaan normal karena pengalaman sebelumnya. Membantu menentukan
  definisi seorang tentang sehat.

4. Harapan seseorang tentang dirinya
    Seseorang mengharapkan dapat berfungsi pada tingkat yang tinggi baik fisik maupun
    psikososialnya jika mereka sehat.

    Faktor lain yang berhubungan dengan diri
-          Bagaimana individu menerima dirinya dengan baik/secara utuh.
-          Self esteem.
-          Body image.
-          Kebutuhan.
-          Peran.
-          Dan kemampuan.
Jika ada ancaman : anxiety {cemas} :
-          Dengan mengerti persepsi tentang sehat dan sakit.
-          Perawat dapat memberi bantuan yang berarti pada individu untuk mencapai keadaan sehat.

Definisi sakit
Yaitu definisi/penyimpangan dari status sehat.

(1)               Person {1972}
Sakit adalah gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas, termasuk keadaan organisme sebagai system biologis dan penyesuaian sosialnya.

Bauman {1965}
Seseorang menggunakan 3 kriteria untuk menentukan apakah mereka sakit.
  1. Adanya gejala : naiknya temperatur, nyeri
  2. Persepsi tentang bagaimana mereka merasakan : baik, buruk, sakit.
  3. Kemampuan untuk melaksanakan aktifitas sehari-hari, bekerja, sekolah

Penyakit adalah istilah medis yang digambarkan sebagai gangguan dalam fungsi tubuh yang menghasilkan berkurangnya kapasitas.

Hubungan antara sehat, sakit dan penyakit

Pada dasarnya merupakan keadaan sehat dan sakit.
-          Hasil interaksi seseorang dengan lingkungan.
-          Sebagai manifestasi keberhasilan/kegagalan dalam beradaptasi dengan lingkungan.
-          Gangguan kesehatan : ketidakseimbangan antara factor : Host-Agent-Environment

(a)                Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku sehat
Sehat dan sakit berada pada suatu rentang dimana setiap orang bergerak sepanjang rentang tersebut.
Rentang sehat-sakit :
-          Suatu skala ukur secara relatif dalam mengukur keadaan sehat/kesehatan seseorang.
-          Kedudukan pada tingkat skala ukur : dinamis dan bersifat individual.
-          Jarak dalam skala ukur : keadaan sehat secara optimal pada satu titik dan kemauan pada titik yang lain.

(b)               Rentang sehat-sakit model holistic health
ß-------------------------------------------------------------------------------------------------à
Sejahtera   sakit sekali   sehat normal  setengah sakit  sakit atau kurang sehat  sakit kritis  mati

Tahapan sakit menurut Suchman :
  1. Tahap mengalami gejala
-          Tahap transisi : individu percaya bahwa ada kelainan dalam tubuhnya, merasa dirinya tidak sehat/merasa timbulnya berbagai gejala/ merasa ada bahaya.
-          Mempunyai 3 aspek :
    1. Secara fisik : nyeri, panas tinggi.
    2. Kognitif : interprestasi terhadap gejala
    3. Respon emosi terhadap ketakutan/ kecemasan
    4. Konsultasi dengan orang terdekat, gejala, perasaan, kadang-kadang mencoba pengobatan dirumah.

  1. Tahap asumsi terhadap peran sakit {sick role }
-          Penerimaan terhadap sakit.
-          Individu mencari kepastian sakitnya dari keluarga atau teman : menghasilkan peran sakit.
-          Mencari pertolongan dari profesi kesehatan yang lain, mengobati sendiri, mengikuti nasehat teman/ keluarga.
-          Akhir dari tahap ini dapat ditemukan bahwa gejala telah berubah dan merasa lebih baik. Individu masih mencari penegasan dari keluarga tentang sakitnya. Rencana pengobatan dipenuhi/ dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman selanjutnya.
3. Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
-          Individu yang sakit : meminta nasehat dari profesi kesehatan atas inisiatif sendiri
-          3 tipe informasi
-                      Validasi keadaan sakit.
-          Penjelasan tentang gejala yang tidak dimengerti.
-          Keyakinan bahwa mereka akan baik.
-          Jika tidak ada gejala : individu mempersepsikan dirinya sembuh, jika ada gejala kembali pada profesi kesehatan.
4.Tahap ketergantungan         
-          Jika profesi kesehatan memvalidasi { memantapkan } bahwa seseorang sakit : menjadi pasien yang tergantung untuk memperoleh bantuan.

Setiap orang mempunyai tingkat ketergantungan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan.
Perawat    : - Mengkaji kebutuhan ketergantungan pasien dikaitkan dengan tahap
                     perkembangan
                   - Support terhadap perilaku pasien yang mengarah pada kemandirian.
5.Tahap penyembuhan
-          Pasien belajar untuk melepaskan peran sakit dan kembali pada peran sakit dan fungsi sebelum sakit.
-          Kesiapan untuk fungsi social.
Perawat : - Membantu pasien untuk berfungsi dengan meningkatkan kemandirian.
                - Memberi harapan dan support.

Perilaku peran sakit { side role behaviour } yaitu kegiatan yang dilakukan oleh individu yang mempertimbangkan dirinya sakit dengan tujuan memperoleh kesehatan.

Parson : 4 aspek dari peran sakit :
  1. Klien tidak memegang tanggung jawab untuk kondisi mereka { selama kondisi sakit }.
  2. Klien dibebaskan dari tugas dan fungsi social.
  3. Klien diharuskan untuk berusaha memperoleh kondisi sehat secepat mungkin.
  4. Klien dan keluarga harus mencari bantuan orang yang kompeten.

Dampak sakit :
Efek sakit terhadap anggota keluarga, orang yang sakit : mempengaruhi keluarga dan orang berarti lainnya : jenis dari efek dan luasnya tentang aspek:
-          Anggota keluarga mana yang sakit.
-          Serius dan lamanya sakit.
-          Adat dan kebiasaan yang dipegang oleh keluarga.

Perubahan yang terjadi pada keluarga :
  1. Perubahan peran.
  2. Meningkatnya stress sampai dengan kecemasan tentang hasil dari penyakit dan konflik tentang ketidakbiasaan tanggung jawab.
  3. Masalah keuangan.
  4. Kesepian akibat dari perpisahan.
  5. Perubahan dalam kebiasaan social.

Dampak dirawat : efek dari hospitalisasi dapat menganggu
-          Privasi seseorang.
-          Perasaan menyenangkan yang mereflek ke tingkat penghargaan social.
-          Autonomy : keadaan kemandirian dan mengatur diri sendiri tanpa adanya kontrol dari luar.
-          Gaya hidup, adanya ketentuan di RS.
-          Peran , peran berubah jika dirawat, contoh : orangtua tidak dapat memenuhi tanggungjawab sebagai orangtua secara moral.
-          Ekonomi, perawat dapat memberi support terhadap aktivitas yang meningkatkan kesehatan yang dapat mengembalikan klien terhadap aktifitas normal sesegera mungkin.
Sehat secara tidak langsung dan berusaha terus menerus beradaptasi terhadap stress baik yang datang dari lingkungan internal maupun ekternal, secara berlanjut guna mengoptimalkan sumber yang potensial harus dicapai secara maximal untuk hari kehidupannya.

Pender {1982} :
-Memasukkan kecendrungan stabilitas dan aktualisasi.
-Pengakuan yang konflek dan memerlukan potensi manusia dengan hubungannya.
-Tujuan langsung dan kompetensi pribadi melalui penyesuaian.
-Menjaga stabilitas dan integritas struktur.

(c)                Payne sehat :
-          Fungsi efektif dari perawatan pribadi yang digali dari interaksi antara perawatan itu sendiri.
-          Perawatan pribadi termasuk dalam pengetahuan kemampuan ketrampilan dan sikap.
-          Self care action merupakan tujuan langsung dari tingkah laku yang meliputi pemeliharaan atau peningkatan fisik, psikososial dan spiritual.

Definisi dari sehat perorangan :
Sehat adalah tingkat kondisi yang tertinggi dari manusia.
-Merupakan perubahan yang komplek.
-Bila diartikan menurut individu harus dilihat dari berbagai factor.

Model ekologi : interaksi dinamis host-agent-environment.

Host : Seseorang atau sekelompok orang dimana cendrung atau tidak cenderung resiko   terkena penyakit.

Agent : Faktor-faktor yang ada/tidak ada dalam lingkungan yang dapat menimbulkan penyakit.

Lingkungan : Termasuk lingkungan intrinsic maupun ekstinsik, yang mana ada atau tidak adanya factor predisposisi dari individu itu sendiri pada perkembangan penyakitnya.{Payne,1983}.


Definisi sehat :

1.         Dorothy E. Johnson { teori system tingkah laku }.

Sehat adalah keadaan yang sukar dipahami, dinamik, psikologik dan social.
Sehat adalah refleksi dari system organisasi, interaksi, interdependent dan interaksi dari subsistem dari system tingkah laku.
-Manusia berusaha mencapai keseimbangan dalam system.
-Keseimbangan merupakan petunjuk berfungsinya tingkah laku.
-Kurang seimbangnya struktur atau fungsinya dari subsistem merupakan petunjuk bahwa adanya tanda-tanda kurang sehat.

2.         Imogene King { teori pencapaian hasil }

Sehat dipandang sebagai suatu keadaan yang dinamik dalam siklus hidup.

Sakit merupakan suatu gangguan dalam siklus hidup.

Komentar

Unknown mengatakan…
Nama: muzdalifah
Kelas : XII keperawatan




Pada 22 Juni 2010, seorang ibu datang ke UGD dalam kesadaran composmentis dan keadaan lemas dan mukosa bibir yang kering, px datang dengan keluhan BAB cair dan berlendir 4-5 kali sehari selama 2 hari. Menurut hasil observasi perawat, suhu badan px tinggi dan warna juga bau feses yang khas. Menurut pengakuan px, penyebab diarenya adalah makanan pedas. Dari hasil pemeriksaan Ttv, semua hasilnya normal kecuali suhu tubuhnya yang berada pada 37,5°C.
Dari pemeriksaan tersebut, px didiagnosis gastroenteritis. Dilihat dari riwayat penyakit px, px tidak pernah mengalami penyakit tersebut sebelumnya, dan px tidak pernah MRS. Dari riwayat penyakit keluarga, tidak ada anggota keluarga yang mengalami DM, Hipertensi, dan penyakit menurun lainnya.
Dari segi pola aktivitas px di rumah terlihat normal, setelah MRS ada beberapa perubahan pola aktivitas pada px, seperti: porsi makan px berkurang, frekuensi BAB dan konsistensinya, px hanya menghabiskan waktu di ranjang, waktu tidur px bertambah, dan personal hygiene px berubah.
Dari pemeriksaan fisik dapat diketahui bahwa hampir tidak ada masalah kecuali pada bagian abdomen.
Dari data penunjang dapat diketahui bahwa:
HB px:11,56
Leukosit px:6100
Trombosit:154.000
PCU:36
Dari data diatas dapat diketahui bahwa Hb px rendah.
Px mendapatkan terapi di RS berupa:
Infus RAD:30 TMP
Injeksi Cefotaxime 3×1
Sanmol 3×1
Plantasit syrup 3×1
Luminal 2×½
Berdasarkan analisa data, px mendapatkan 2 masalah keperawatan:
1. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan skunder.
2. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi penyakit.

Setelah mengetahui masalah keperawatan perawat dapat menyusun rencana asuhan keperawatan pada px dan menjalankannya. Pada tanggal 22 Juni 2010 jam 09.00, perawat Memantau TTV px, Memantau intake dan output dengan memperhatikan tetesan infus dan BAB, BAK px, Membina hubungan saling percaya dengan klien, Memberikan cairan parentera dengan memasang infus pada klien, Mengkolaborasikan dengan dokter. Dengan hasil:
S : Klien mengatakan diare dan panas
O : Keluhan utama hilang, diare berkurang 3-4x/hari, panas, TD= 120/70 mmHg, S = 37°C
A : Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi 1-5.
Pada hari yang sama jam 11.00, perawat Membina hubungan saling percaya antara perawat dengan klien, memberikan kompres pada klien, membantu menggati pakaian klien, memberi klien minum, mengkolaborasikan dengan dokter.
Dengan hasil:
S : Klien mengatakan diare sudah jarang dan klien sudah tidak panas.
O : keluhan utama hilang, diare cair tapi berampas, frekuensi 1-2 x/hari, panas hilang, TD=120/80 mmHg, S=36,5°C
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Dari data diatas dapat diketahui bahwa px sembuh dalam kurun waktu -+ 4 hari setelah MRS

Postingan populer dari blog ini

contoh kasus asuhan keperawatan dengan pasien gangguan kebutuhan cairan dan elektrolit

KATETERISASI

PRE TEST ANATOMI SISTEM KAKRDIOVASKULER kelas X Asisten Keperawatan